Yogyakarta 2017
Sejak injakan terakhirku di Yogyakarta 2017 .
Kamu bilang "Selamat Berlibur dan segeralah pulang aku menunggu"
Yogyakarta selalu jadi tempat yang memorable.
Bagiku dan kamu Yogyakarta adalah surga-surga yang kita idamkan.
Restu-restu yang hanya sampai pada kata hampir.
Ternyata kita tak akan pernah bersama-sama menginjakan kaki disana.
Rintik hujan yang terlihat dari balik jendela kereta
Ramah tamah pedagang Malioboro.
Nyatanya, itu tidak pernah ada untuk kita.
Sejak ada lingkar tangan lain yang mengelilingi tubuhmu.
Sejak ada mata lain yang kau tatap lekat-lekat dalam-dalam itu. Aku tahu, Yogyakarta memang bukan untuk kita. Meski hanya dalam Doa.
Yogyakarta, November 2020


Komentar
Posting Komentar